Pengembangan seni budaya di Pontianak juga masih menjadi perhatian. Saat ini, belum ada balai seni budaya yang memadai, dan pembinaan terhadap sanggar-sanggar seni masih minim. Oleh karena itu, diperlukan perhatian lebih dari Pemkot dalam mendukung pengembangan seni budaya tradisional. Dengan dukungan yang memadai, potensi seni dan budaya di Kota Pontianak dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat.
Pengamat menekankan bahwa pengembangan warisan budaya lokal juga perlu dilakukan melalui revitalisasi seni dan budaya tradisional, pembinaan komunitas seni, serta pengembangan program pendidikan budaya. Pemanfaatan teknologi untuk mempromosikan budaya lokal juga menjadi kunci penting dalam menjaga relevansi budaya di tengah perubahan zaman.
“Optimalisasi ini hanya bisa tercapai dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, serta pelaku seni dan budaya. Pemkot Pontianak perlu memberikan dukungan kebijakan, anggaran, dan infrastruktur yang memadai. Di sisi lain, masyarakat juga harus terlibat aktif dalam pelestarian budaya lokal serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi wisatawan,” tutupnya, Dr. Herman Hofi Munawar.
Acara Tari Jepin massal ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi Pemkot Pontianak untuk terus berinovasi dalam memajukan kota, baik dari segi budaya, ekonomi, maupun pariwisata.