Soroti Kasus Pengeroyokan Dosen Berujung Damai, Herman Hofi Desak Poltekkes Pontianak Evaluasi Internal Penyebabnya

  • Bagikan
Pengamat hukum dan kebijakan publik Herman Hofi Munawar mendesak Poltekkes Pontianak Eveluasi internal penyebab pengeroyokan dosen oleh mahasiswa. Foto : Dokumen pribadi Herman Hofi Munawar

AKAI NEWS – Kasus pengeroyokan dosen Poltekkes Pontianak oleh sejumlah mahasiswa yang belum lama ini terjadi mendapat sorotan dari pengamat hukum dan kebijakan publik Herman Hofi Munawar. Dosen di Universitas Panca Bhakti ini pun mendesak Poltekkes Pontianak melakukan evaluasi internal terhadap kasus penganiayaan yang dialami salah satu dosennya.

Ia juga meminta agar mahasiswi berinisial A yang sebelumnya diakui Taufik Hidayat telah dipersulit perkuliahannya, segera dipanggil dan dibantu meneruskan pendidikan.

Sementara sang dosen, Taufik Hidayat juga mesti diperiksa secara internal. Jika ditemukan pelanggaran, tentunya harus diberikan sanksi oleh pihak kampus.

BACA JUGA : Herman Hofi Desak Pemerintah Tutup Loading Ramp di Kalbar, Berpotensi Tingkatkan Pencurian TBS

“Kalau korban mengakui mempersulit mahasiswinya, artinya ada mens rea atau niat jahat secara sadar. Ini harusnya ada sanksi yang diberikan kampus. Dan mahasiswi yang jadi korban harus dibantu melanjutkan pendidikannya,” kata Herman Hofi Munawar, Senin 13 Maret 2023.

Selain itu, Herman pun mempertanyakan kenapa motif kasus ini tak dibuka secara detail. Sehingga publik bertanya-tanya, apa sebenarnya persoalan yang menyebabkan mahasiswa dari luar kampus nekat melakukan penganiayaan. Apalagi, korban dan pelaku itu berbeda kampus.

“Jika motifnya mempersulit, tentu mesti dijelaskan, alasan apa sehingga mahasiswi itu dipersulit, semuanya harus jelas,” kata Herman.

Meskipun kasus ini secara hukum telah berakhir dengan damai. Namun, Herman meminta kepada Poltekkes Pontianak agar segera melakukan evaluasi internal. Sebab, kasus ini sudah mendapatkan sorotan dan menjadi preseden buruk dunia pendidikan di Kalbar.

BACA JUGA : Gugatan PT APL Dikabulkan PN Sanggau, Herman Hofi : Rudi Divonis Ganti Rugi Rp9 Miliar Lebih

Seharus, Poltekkes Pontianak memanggil oknum dosen tersebut, dan mahasiswi yang diduga jadi korban, lalu menelusuri dan mendalami persoalan tersebut, sehingga persoalan ini dapat terang benderang.

“Apakah murni karena dosen mempersulit atau ada hal lain dibalik itu semua?,” tanya Herman.

Apalagi, oknum dosen tersebut sudah mengakui mempersulit mahasiswi, dan mahasiswi yang dipersulit dikabarkan terancam putus pendidikan.

“Makanya harus dilakukan evaluasi internal dan hak-hak mahasiswi tersebut mesti dilindungi,” jelasnya.

Herman juga mendorong, mahasiswi yang jadi korban tersebut untuk menggugat, jika tindakan mempersulit yang dilakukan oknum dosen telah membuatnya kehilangan pendidikan.

Seperti diketahui, seorang dosen Poltekkes Pontianak diculik dan dianiaya oleh tujuh mahasiswa pada Jumat 3 Maret 2023. Lokasi penculikan berada di Jalan Lapan, Pontianak.

Meski satreskrim Polresta Pontianak sempat menahan ke tujuh pelaku pengeroyokan. Namun, akhirnya kasus pengeroyokan ini berujung damai.***

  • Bagikan